Pages

Kamis, November 12, 2009

Susunan Kabel untuk Crossover dan Straight Cable Local Area Network (LAN)

Untuk memudahkan anda semua, ingat tentang perbedaan memasang crossover cable dengan straight cable :

Device yang sama => Crossover
contoh :
1) PC to PC
2) Switch to Switch

Device yang berlainan => Straight
contoh :
1)
PC to Switch
2) Switch to Hub

Perbedaan warna pada kedua-dua jenis kabel ini boleh dirujuk pada gambar bawah ini.

(Gambar Crossover)


(Gambar Straight)

(Ahmad Yani)

Rabu, November 11, 2009

Istilah Kedokteran "Masuk Angin"

Masuk angin: Istilah ini sering digunakan pada orang sakit dengan keluhan demam, pegal2, batuk pilek, kadang2 disertai perut kembung.
Keadaan atau gejala2 ini timbul setelah sisakit habis jalan2 atau kluyuran malam hari (bergadang) atau sehabis naik sepeda motor tanpa jaket & tutup hidung atau naik angkot / mobil yang jendelanya terbuka dan biasanya dihubungkan dengan udara dingin.
Ada 2 sebab utama mengapa gejala diatas timbul, yaitu :
  • Angin/udara yang mengandung partikel2 debu dari berbagai polutan dan micro-organisme (virus, bakteri) terhirup masuk hidung menimbulkan rangsangan atau iritasi pada bulu & mucosa hidung ---> lembab & pembengkakan disertai keluarnya cairan (ingus) ---> hidung tersumbat mengganggu aliran udara ----> tenggorokan teriritasi timbul batuk2. Apabila micro-organisme yang masuk banyak dan pertahanan tubuh kita menurun timbul reaksi demam atau meriang disertai sakit kepala.
  • Udara dingin yang mengenai tubuh kita akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah kapiler (vasokontriksi) didaerah kulit sampai otot akibatnya suply oksigen menurun yang menyebabkan peningkatan asam lactat ---> timbul rasa nyeri dan pegal2.
Sakit dengan gejala2 diatas di kedokteran disebut "Common Cold".
Silahkan membuka kamus bahasa Inggris - Indonesia oleh John M. Echols dan Hassan Shadily hal. 123.
Cold diartikan : 1. dingin
2. pilek, selesma, masuk angin

Angin Duduk : sering disebutkan pada seorang yang masuk angin minta dipijati atau dikeroki kemudian tidak bangun2 sejam atau besoknya alias sudah meninggal.
Pernah saat didaerah ada panggilan dari seorang yg datang tergesa-gesa: "Dokter, toto.long pak. Baba..pak saya kena angin duduk !!", "Tenang-tenang, ceritakan sakitnya apa !!??".
"Ba.bbapak minta dikeroki ibu ttteee. . rus ngorok dok !!. "Ayo saya lihatnya" . cepat saya ikut dia, sesampai dirumahnya, sudah terdengar suara tangisan dari keluarga yang mengelilingi bapaknya yang sudah terbujur diam. Saat saya periksa didada kiri dan punggungnya penuh dengan garis2 merah kerokan isterinya.
Ternyata bapak tsb mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan kencing manis.
Dan sebelum mengeluh sakit bapak itu habis pulang dari kebunnya kemudian duduk diserambi rumahnya sambil minum kopi dan mengisap rokok klitingan.
Dari pengalaman diatas dan beberapa kejadian kematian mendadak setelah duduk diserambi atau dalam rumah dekat pintu atau jendela terbuka yang dikatakan kena angin duduk. Saya berani mengatakan angin duduk yang menyebabkan kematian itu sebenarnya sisakit sedang mengalami serangan jantung atau Heart Attack.
Proses terjadinya mirip pada masuk angin, hanya bedanya sisakit sudah mempunyai riwayat penyakit misal tekanan darah tinggi dan atau kencing manis, yaitu :
Angin/udara dingin menyebabkan penyempitan total pembuluh darah otot jantung yang sebelumnya sudah mengalami penyempitan sebagian --->otot jantung mengalami defisit oksigen, ini menimbulkan rasa nyeri, pegal2 terutama didada kiri menjalar kepunggung sampai kelengan kiri (masuk angin ---> minta kerokan). Jika meluas terjadi kematian sel otot jantung (infark) yang disebut "Myocard Infark".

Buang angin : ada 2 jenis dilihat dari keluarnya angin/gas
  • Buang angin lewat mulut disebut bersendawa atau glegeken (jawanya).
    Disebabkan banyaknya gas atau angin akibat makan atau minum mengandung alkali atau carbon dioxid (CO2) , yang bereaksi dengan asam lambung terjadi gas. Dapat terjadi pada bayi yang minum susu pakai botol susu, disebabkan udara ikut terisap. Dimana sering ibunya menepuk-nepuk punggung bayinya agar bisa glegeken.
  • Buang angin lewat dubur atau anus disebut kentut atau medisnya Flatus. Flatus ini merupakan hasil proses cerna makanan berupa gas yang harus dibuang. banyak sedikitnya tergantung apa yang biasa kita makan. Kegiatan perkentutan ini ternyata bermanfaat bagi kesehatan kita. Bayangkan kalau kita tidak kentut seharian perut jadi terasa penuh atau kembung. Tapi kegiatan perkentutan akan tidak mengenakan bagi yang kena imbasnya terutama baunya. Dari baunya bisa menentukan apa yg habis dimakan, kadang bisa untuk membantu mendiagnosa suatu penyakit. ( mencium bau kentut pasien balum pernah saya praktekan he...he..bisa ga suka makan). Kentut juga ditunggu-tunggu (dikangeni) oleh dokter bedah setelah operasi untuk menunjukkan sudah pulihnya peristaltik (gerak/irama) usus.
(http://sipakdhe.multiply.com)

Selasa, November 03, 2009

Sejarah Perjalanan Kopi, Sempat Jadi Minuman Terlarang

imageADA cerita menarik berkaitan dengan sejarah kopi. Konon, Raja Gustaff II (1594-1632) dari Swedia pernah menjatuhkan hukuman kepada dua orang bersaudara kembar. Mereka dianggap bersalah dalam suatu tindak pidana yang dituduhkan kepada mereka. Untuk menentukan siapa yang bersalah, sang raja membuat aturan unik dan tak lazim.

Salah seorang hanya diizinkan minum kopi selama hidupnya, sedangkan seorang lagi hanya boleh minum teh. Nah, siapa yang lebih dulu meninggal, dialah yang dianggap bersalah. Ternyata, yang meninggal duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun, meski sudah terlambat, dia ditetapkan sebagai yang bersalah. Sejak saat itulah, orang Swedia dan negara-negara di kawasan Skandinavia menjadi begitu maniak dan fanatik terhadap kopi. Mungkin mereka percaya dengan minum kopi, umur mereka bisa lebih panjang.

Antara mitos dan sejarah

Kisah Raja Gustaff II dan aturan minum kopinya hanyalah salah satu kisah unik yang mewarnai perjalanan kopi. Di sejumlah tempat dan negara ada banyak legenda dan kisah mengenai kopi, meski kisah-kisah tersebut bercampur aduk antara mitos dan sejarah. Legenda paling masyhur dalam perjalanan kopi adalah kisah Kaldi dan temuan "biji merah ajaibnya".

Dalam satu kisah disebutkan, sekitar abad ke-3, hiduplah seorang penggembala kambing di Ethiopia bernama Kaldi. Kaldi dikenal sebagai penggembala yang baik dan sangat bertanggung jawab terhadap hewan yang diurusnya. Suatu hari, kambing-kambing tersebut tidak pulang dan Kaldi pun mencarinya. Ketika ditemukan, Kaldi melihat kelakuan aneh diperlihatkan oleh kambing-kambingnya, berloncatan riang gembira, seperti sedang mabuk.

Tentu saja Kaldi heran dan mencari tahu apa gerangan yang menyebabkan kambing-kambing itu "menari-nari"? Kaldi kemudian tertarik oleh sekumpulan biji-biji berwarna merah mengilap yang ada di semak-semak dan dimakan oleh kambing-kambingnya. Dengan rasa ingin tahu, Kaldi pun mencoba memakan biji-biji tersebut. Sungguh ajaib, beberapa saat kemudian sang penggembala kambing itu menari-nari dengan riang, sama seperti kelakuan kambing-kambingnya.

Saat itu lewatlah seorang pria terpelajar asal kota. Pria bernama Aucuba itu merasa mengantuk, lelah, dan lapar. Aucuba kebetulan menyaksikan "aksi gila" Kaldi dan kambing-kambingnya. Saking laparnya, Aucuba pun mencoba makan biji merah yang dimakan Kaldi. Tak berapa lama, Aucuba merasa tubuhnya jadi segar, tenaganya pulih, rasa mengantuknya hilang, dan siap melanjutkan perjalanannya.

Ia pun membawa beberapa biji merah ke kota dan mencampurnya dengan makanan lain. Ia juga menggunakan biji merah itu sebagai bahan pencampur bagi minuman para biarawan agar bisa tetap terjaga selama berdoa. Ia juga menyebarkan biji-biji merah yang ajaib itu ke kota dan biara lain. Aucuba pun jadi orang kaya. Sedangkan, kisah Kaldi dengan kambing-kambingnya tak ada kelanjutannya.

Peran pedagang Arab

Terlepas dari berbagai legenda, mitos, dan klaim berbagai pihak, sejarah mencatat penanaman komersial kopi pertama kali dilakukan di Arab pada abad ke-15. Untuk jangka waktu yang lama, perdagangan komoditi yang berkelas tersebut dijaga dengan sangat ketat, para petani Arab berusaha dengan berbagai cara untuk menghentikan negara lain memperoleh biji kopi mereka yang berharga. Sejalan dengan waktu, biji kopi serta potongan tanaman tersebar ke daerah Aden, Mesir, Suriah, serta Turki di mana kopi terkenal sebagai "anggur arab" .

image Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690 karena tanaman atau biji mentahnya tidak diizinkan keluar kawasan Arab. Kemudian, berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Kopi pun dengan cepat menyebar ke Eropa. Meski masyarakat Italia sudah mengenal kopi sejak abad ke-10, namun pembukaan kedai kopi pertama, Botega Delcafe di Italia, baru terjadi pada tahun 1645. Kedai kopi itu kemudian menjadi pusat pertemuan para cerdik pandai di negeri pizza tersebut. Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair.

Pada abad ke-18, misionaris (utusan), para pedagang serta kolonis memperkenalkan kopi pada Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Lingkungan alamnya yang alami terbukti merupakan tempat yang tepat untuk bertanam kopi sehingga kopi dapat tumbuh menyebar dengan cepat.

Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis, sebagian hal ini didasari oleh menurunnya persediaan teh oleh para pedagang Inggris.

Minuman terlarang

image Perjalanan kopi menjadi minuman yang paling digemari penduduk bumi memang tidak mulus. Ada masa-masa di mana kopi menjadi produk yang kehadirannya "diharamkan". Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan ortodoks di majelis keagamaan di Mekah, Arab Saudi. Akan tetapi, karena popularitas minuman ini, larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Seabad kemudian, tepatnya pada tahun 1656, Wazir Kerajaan Usmaniyah mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, melainkan menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi, bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk meminta cerai.

Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan, minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang, melainkan juga menghukum orang-orang yang minum kopi. Alasannya, kopi adalah "komoditas politik" kaum muslim dalam upaya menggeser popularitas anggur yang sejak lama sudah dikenal dan identik dengan kaum Katolik.

Larangan juga diberlakukan di Rusia, meski lebih bersifat "diskriminatif" dan menjaga wibawa aristokrasi kopi. Karena dianggap bergengsi sebagai minuman, Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.

Kopi di Indonesia

Pada awalnya, kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka. Awalnya, pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu, kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga adalah kopi arabika. Kopi ini tidak terserang hama.

Menurut situs wikipedia, pemerintah Belanda kemudian menanam kopi liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi liberika sedikit lebih besar dari biji kopi arabika dan kopi robusta.

Bencana alam, Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, semuanya mempunyai peranan penting bagi kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-20 perkebunan kopi berada di bawah kontrol pemerintahan Belanda. Infrastruktur dikembangkan untuk mempermudah perdagangan kopi. Sebelum Perang Dunia II di Jawa Tengah terdapat jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh, dan tembakau ke Semarang untuk kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang ditanam di Jawa Tengah umumnya adalah kopi arabika. Sedangkan, di Jawa Timur (Kayu Mas, Blewan, dan Jampit) umumnya adalah kopi robusta. Di daerah pegunungan dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi arabika dan robusta. Kopi robusta tumbuh di daerah rendah, sedangkan kopi arabika tumbuh di daerah tinggi.

Saat ini, kopi merupakan minuman ke-2 yang dikonsumsi di seluruh dunia, setelah air. Finlandia merupakan negara yang konsumsi per kapitanya paling tinggi, dengan rata-rata konsumsi per orang sekitar 1400 cangkir setiap tahunnya!

Kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. FAO memperkirakan, pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun. (Dadang Gusyana, S.Si./dari berbagai sumber)***

(www.pikiran-rakyat.com)